fbpx
Indotainment
  • Home
  • Infotainment
  • Inspirasi
  • Life & Love
  • Lifestyle
    • Traveling
  • Literasi
    • Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Fiksi
  • Entertainment
    • Musik
    • Seni & Budaya
    • Game
    • Humor
    • Video
No Result
View All Result
Indotainment
  • Home
  • Infotainment
  • Inspirasi
  • Life & Love
  • Lifestyle
    • Traveling
  • Literasi
    • Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Fiksi
  • Entertainment
    • Musik
    • Seni & Budaya
    • Game
    • Humor
    • Video
No Result
View All Result
Indotainment
No Result
View All Result

Jangan Sampai Rumah Kita Berubah Menjadi Neraka

Tjipta Effendi by Tjipta Effendi
November 19, 2018
in Life & Love
Reading Time: 5 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Di jaman modern ini, ”home sweet home” hanya merupakan sebuah dongeng dalam kisah 1001 malam. Makna “rumah sebagai istana” bagi keluarga, sudah sejak lama ditinggalkan… Mengapa?

Karena orang sibuk berpacu berebut rejeki .Bahkan tidak sedikit orang yang sudah hidup mapan, namun masih terus mengejar kekayaan, sehingga tanpa sadar mengorbankan keharmonisan dalam rumah tangga.

Demi Popularitas diri, hingga lupa hal yang lebih penting

Seorang mahasiswa asal Cina, bertamu ke rumah putri kami. Namanya Chin Yau baru 3 bulan berada di Wollongong, untuk melanjutkan studynya di bidang bisnis. Dalam percakapan, putri kami bertanya, biasanya selama 3 atau 4 bulan pertama, mahasiswa yang meninggalkan negerinya dan kuliah di Australia, mengalami home sick. Bagaimana dengan anda Chin Yau? Tanya putri kami “Hmm I miss my dog …really “ jawab Chin Yau.

Tentu saja,kami sangat kaget mendengarkan jawabannya. Dan ia sama sekali tidak bercanda, malahan tanpa diminta, ia menjelaskan bahwa di negeri asalnya, kedua orang tuanya sangat sibuk. Pagi berangkat kerja dan pulang malam hari. Bahkan dihari libur, mereka juga sibuk dengan kunjungan kerja. Sejak kecil, ia hanya ditemani seekor anjing di rumahnya. Yang menjadi sahabat dan keluarga paling dekat dengan dirinya.

Karena itu, ketika meninggalkan rumah dan kampung halamannya, Chin Yau sama sekali tidak merasakan kehilangan kedua orang tuanya. Walaupun mereka sudah bekerja keras siang malam, agar dapat menyekolahkan dirinya  ke Australia, dengan biaya yang sangat besar.

Sepintas, mungkin kita bisa mengatakan bahwa Chin Yau adalah anak yang tak tahu membalas budi. Namun ia menjawab dengan tulus, bahwa saat-saat berada di Australia, yang paling dirasakan adalah kehilangan anjingnya. Walaupun bukan berarti ia tidak mencintai kedua orang tuanya.

Jangan sampai salah memilih jalan hidup

Bagi yang hidup di kota,  terutama di kota-kota besar, maka  suka ataupun tidak, kalau mau bertahan hidup harus ikut berpacu dengan waktu. Berangkat kerja sebelum matahari terbit dan baru kembali ke rumah setelah  matahari terbenam. Tidak jarang terjadi, seorang ayah jarang ada kesempatan untuk bersama-sama seluruh anggota keluarganya. Karena sewaktu berangkat kerja, anak-anak belum bangun dan istri sibuk di dapur mempersiapkan sarapan untuk suami dan anak-anak. Bahkan cukup banyak suami sarapan di perjalanan menuju ke tempat pekerjaan atau hanya cukup dengan secangkir kopi.

Ketika pulang di malam hari, anak-anak sudah tidur. Hidup dalam berpacu dengan waktu, menyebabkan secara tanpa sadar, orang kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan moment-moment yang sangat berharga bersama keluarga. Bahkan seringkali, ulang tahun istri dan anak-anak juga bisa terlupakan, bila tidak ada yang mengingatkannya.

Manusia memang bukan robot, tapi menjalani rutinitas hidup secara berkepanjangan, tanda jeda waktu bagi diri sendiri dan keluarga, sudah tidak lagi beda jauh dengan robot. Karena dalam pikirannya hanya ada:

  1. Bangun subuh
  2. Mandi
  3. Berangkat kerja
  4. Pulang malam
  5. Mandi
  6. Tidur

Jangan Lupa Hukum Prioritas

Sesibuk apapun diri kita, sesungguhnya selalu ada waktu walaupun hanya sejenak, yang dapat diefektifkan  bersama keluarga. Setidaknya pada hari Sabtu dan Minggu. Untuk menciptakan keharmonisan dan kedamaian dalam rumah tangga, tidak harus menunggu hingga hidup serba berkecukupan. Yang terpenting, adanya cinta kasih yang tulus di dalam keluarga. Jangan sampai, begitu terobsesinya mengejar materi, sehingga justru kehilangan sesuatu yang tidak ternilai, yakni kasih sayang anak dan istri.

Seorang suami sebagai kepala rumah tangga, memang berkewajiban untuk bekerja mencari nafkah untuk keluarga, tapi bukan diciptakan sebagai mesin pencetak uang untuk keluarga. Seharusnya terlebih sebagai pelindung bagi istri dan anak-anaknya. Kelelahan dan stress akibat dari hidup yang monoton dan membosankan, akan membuat orang terjebak menjadi lepas kendali diri. Tanpa sadar, dirinya yang tadinya adalah sosok yang penuh belas kasih dan kedamaian, entah sejak kapan, sudah berubah menjadi pemberang  dan emosional.

Ia bukan lagi menjadi pelindung dan pemberi kedamaian dalam hati anak istri, malahan sudah berubah menjadi monster yang menakutkan. Setiap kata yang keluar dari mulutnya adalah perintah yang tidak boleh disanggah. Alasannya: “Merasa sudah bekerja mati-matian untuk anak dan istri”

Ketika Istri Juga Bekerja

Hal ini akan semakin diperparah lagi, bila karena tuntutan hidup yang tinggi, istri juga bekerja. Akibatnya suami dan istri yang merasa sudah berkorban untuk keluarganya dengan bekerja keras siang malam, berhak untuk marah kepada siapapun. Akibatnya ”Home sweet Home”, hanyalah merupakan sebuah dongeng dalam keluarga ini. Bahkan tidak jarang, rumah yang seharusnya menjadi istana bagi keluarga, berubah menjadi sebuah neraka kecil.

Lala, gadis berusia 21 tahun, putri sahabat saya yang kaya raya.. Ketika saya berkunjung ke rumahnya di bilangan Cinere, rumahnya mirip dengan istana. Ada taman bunga di dalamnya, Kebun buah dan Mobil mewah tampak berjejer di lamannya yang luas. Tapi apa kata putrinya? “Opa, bagi saya tidak ada home sweet home dirumah ini, bahkan bagi saya rumah ini bagaikan neraka. Tiap hari pasti ada keributan  Begitu papa pulang, mama sudah siap menyambutnya dengan segala kata-kata yang  menyakitkan. Saya iri, menengok Opa sekeluarga saya sungguh merindukan dapat merasakan apa artinya home sweet home..”

Menyesal Sebelum Semuanya Terlambat

Sebelum terlambat, perlu orang sadar diri. Berilah kesempatan kepada diri untuk  merenung sesaat, apa yang sesungguhnya kita cari dalam hidup ini?  Pada awalnya niat, untuk bekerja keras, adalah untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga. Atas nama cinta kita ikhlas bangun pagi, kerja keras dan baru pulang hingga larut malam. Namun secara tanpa sadar, rasa cintanya berubah, karena merasa sudah berbuat banyak untuk keluarga . Sejak saat itu, maka Home sweet home, semakin lama semakin mengabur dan hilang dari rumah tangga kita.

Masing masing anggota keluarga menyendiri di kamar. Makan di kamar, nonton televisi dan sibuk bergembira ria dengan orang orang lain di dunia maya. Yang jauh menjadi dekat, sedangkan anggota keluarga yang berada dalam satu atap, semakin hari semakin menjauh. Ibarat orang yang tinggal kost kostan. Satu atap, satu pintu masuk, tapi masing-masing hidup di dunianya sendiri-sendiri.

Tidak Merasa Perlu Bertemu

Pernah berkunjung ke rumah sahabat. Rumahnya besar tapi sepi, seakan sahabat saya tinggal sendirian di rumah tersebut. Baru tahu, setelah beberapa saat sahabat saya mengatakan bahwa istri dan anak-anaknya ada di rumah, tapi sibuk dikamar masing-masing. Karena rumahnya besar, maka ia menghubungi istri dan anak-anaknya lewat sms. Tak terbayangkan, hidup seatap tapi komunikasi lewat sms.

Dalam waktu beberapa menit, istri dan anak-anak turun dan kami saling bersalaman. Hanya selang dua menit, sang istri dan anak-anak pamitan, karena katanya banyak yang harus diselesaikan di kamar kerja. Sekali lagi satu bukti bahwa tidak selalu uang itu memberikan nilai tambah didalam keluarga, Bila tidak dapat mengontrol diri, maka uang dapat menjadi petaka.

Semua orang perlu uang, tapi jangan lupa, bahwa uang bukanlah segala galanya dalam hidup ini. Ketika uang sudah merupakan segala-galanya dalam keluarga, maka tergadailah sudah Home Sweet Home yang menjadi idaman  setiap insan.

Semoga tulisan kecil ini, bermanfaat, setidaknya mengingatkan bahwa untuk meraih perbaikan hidup, jangan sampai mengorbankan Home Sweet Home.. Karena bila sudah tidak ada lagi home sweet home di rumah tangga kita, maka semua harta yang ada, sudah tidak berarti lagi.

Hidup adalah sebuah pilihan dan setiap orang berhak memilih jalan hidup masing-masing, jangan sampai kita salah memilih, karena salah memilih jalan hidup, belum tentu akan ada kesempatan untuk memperbaikinya lagi.

Tjiptadinata Effendi

Join Indotainment.id Telegram Group
Share188Tweet100Share40
Previous Post

Menyimak Cara Australia Lindungi Anak-Anak Dari Bahaya Tenggelam Di Kolam

Next Post

Merasakan Hidup Bertoleransi Secara Nyata Di Australia

Next Post

Merasakan Hidup Bertoleransi Secara Nyata Di Australia

Rapat Komite Teknis Bersama, Perkuat Kapasitas Stakeholder terhadap Kekerasan Berbasis Gender

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Indotainment.id melalui email

Bergabung dengan 1 pelanggan lain

  • Trending
  • Comments
  • Latest
32 Kata-Kata Lucu Gusdur yang Penuh Makna, Tetap Terkenang

32 Kata-Kata Lucu Gusdur yang Penuh Makna, Tetap Terkenang

April 28, 2020
6 Cara Berpikiran Positif

6 Cara Berpikiran Positif

Mei 19, 2020
10 Meme lucu buaya darat ini bikin cewek geleng kepala

10 Meme lucu buaya darat ini bikin cewek geleng kepala

Juni 12, 2020
Kata-kata status FB lucu bahasa Sunda dan arti, bikin ngakak

Kata-kata status FB lucu bahasa Sunda dan arti, bikin ngakak

Mei 9, 2020

Menjadi Penulis Online Fulltime, Saya Bisa, Kamu Juga Bisa Kok

5

Mengenal Italia Lebih Dekat: Sejarah Vespa Piaggio

4

AHA Moment

2

Mengenal Italia Lebih Dekat: Menyampaikan Pesan Tersirat Lewat Peribahasa

2
10 Momen apes ‘gagal minum’ karena diganggu hewan, bikin senyum kecut

10 Momen apes ‘gagal minum’ karena diganggu hewan, bikin senyum kecut

Mei 23, 2021
20 Potret jenaka orang saat berjemur ini lucunya bikin senyum lebar

20 Potret jenaka orang saat berjemur ini lucunya bikin senyum lebar

Mei 22, 2021
10 Life hack nggak biasa saat hadapi masalah di rumah, bikin me

10 Life hack nggak biasa saat hadapi masalah di rumah, bikin me

Mei 21, 2021
10 Curhatan pengalaman lucu saat interview kerja ini ada-ada aja

10 Curhatan pengalaman lucu saat interview kerja ini ada-ada aja

Mei 19, 2021

About

Indotainment.id is your news, entertainment, music, lifestyle, fashion website.

We provide you with the latest breaking news and infotainment straight from the entertainment industry.

Menjadi Penulis

Indotainment.id membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, silahkan kunjungi halaman Menjadi Penulis

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Indotainment.id melalui email

Bergabung dengan 1 pelanggan lain

  • About
  • Our Team
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

© 2020 Indotainment.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Infotainment
  • Inspirasi
  • Life & Love
  • Lifestyle
    • Traveling
  • Literasi
    • Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Fiksi
  • Entertainment
    • Musik
    • Seni & Budaya
    • Game
    • Humor
    • Video

© 2020 Indotainment.id

Follow & Support Us!!

Indotainment.id menyediakan berita terbaru infotainment, musik, lifestyle,  cerita, humor, dan pengalaman.

true
 

Memuat Komentar...