fbpx
Indotainment
  • Home
  • Infotainment
  • Inspirasi
  • Life & Love
  • Lifestyle
    • Traveling
  • Literasi
    • Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Fiksi
  • Entertainment
    • Musik
    • Seni & Budaya
    • Game
    • Humor
    • Video
No Result
View All Result
Indotainment
  • Home
  • Infotainment
  • Inspirasi
  • Life & Love
  • Lifestyle
    • Traveling
  • Literasi
    • Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Fiksi
  • Entertainment
    • Musik
    • Seni & Budaya
    • Game
    • Humor
    • Video
No Result
View All Result
Indotainment
No Result
View All Result

Hindari Asmong  Yang Dapat Melukai Hati Orang

Tjipta Effendi by Tjipta Effendi
Januari 15, 2019
in Life & Love
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan ini kita seringkali mendapatkan kejutan demi kejutan yang sangat memprihatinkan. Hoaks bertebaran dimana mana. Seakan-akan kebohongan sudah menjadi komoditas andalan bagi yang lagi jualan politik. Akibat asal ngomong (asmong) ini, tidak sedikit orang yang terluka hatinya, karena merasa terhina dan dilecehkan. Apalagi hal ini diucapkan oleh orang-orang yang dianggap tokoh masyarakat dan konon tamatan dari salah satu  universitas beken diluar negeri. Padahal petani yang mungkin SD saja tidak tamat, malahan berbicara dengan bahasa yang jauh lebih santun. Setidaknya mampu menjaga perasaan orang lain.

Terkadang Diam Jauh Lebih Berharga

Ramah tamah terhadap orang lain, tentu merupakan salah satu sifat baik yang perlu disyukuri. Menyapa orang dengan kalimat sederhana, tapi mengena dapat merupakan sebuah hiburan dan melegakan hati orang yang berhadapan dengan kita.

Bahkan lebih jauh dapat menjadi motivasi bagi orang lain, karena mendapatkan pujian tulus dari kita. Hal-hal yang tampak kecil dan sepele bila dilakukan dengan hati yang tulus, dapat menjadi perekat hubungan baik antara kita dengan orang lain yang berinteraksi dengan diri kita.

Banyak contoh-contoh aktual yang sesungguhnya dapat kita saksikan, bahkan kita alami di sepanjang perjalanan hidup kita dan hal ini berlaku timbal balik, yakni terhadap orang lain maupun terhadap diri kita sendiri.

Menghargai Orang Sebagaimana Kita Ingin Dihargai

Ketika berkunjung ke rumah teman ataupun kerabat, maka yang pertama kita tengok adalah  kondisi teman atau kerabat kita. Kalau rumahnya dan kondisi ekonominya, tampak lumayan maka komentar yang diberikan tentu berbeda bila kondisi teman dan kerabat yang kita kunjungi, tampak jauh dari memadai.

Kalau teman atau kerabat kita termasuk yang ekonominya memadai, maka saran-saran kita untuk memperbaiki rumahnya, menanam pohon pelindung atau memasang tirai di terasnya, tidak akan menjadi  masalah.

Tetapi bila kondisi orang yang dikunjungi, jauh dari memadai maka sapaan kita yang sangat sederhana bisa jadi melukai hatinya.  Misalnya “Wah, pengap benar ya disini” atau “Apakah anda tidak sumpek tinggal di gang seperti ini?”

Atau bertepatan dengan kunjungan kita, tampak nyonya rumah lagi memperbaiki pagar yang rusak Terus kita memberikan komentar “Suaminya mana mbak? Masa iya mbak yang mengerjakan pekerjaan laki laki?”

Tahu apa akibat sapaan kita yang tidak tepat sasaran? Ketika kita sudah meninggalkan rumah teman atau kerabat dan melupakan apa yang  dibicarakan di sana, tapi bagi yang dikunjungi akan semakin membuat dirinya merasa terpuruk.

Bahkan bukan tidak mungkin, begitu suaminya pulang, maka  hal pertama yang akan disampaikan nyonya rumah adalah menegur suaminya dengan mengatakan “Itulah pagar rusak tidak mau memperbaiki sehingga saya yang harus mengerjakan semuanya.”

“Tuh, tadi teman papa datang dan mengatakan bahwa pekerjaan memperbaiki pagar, bukan  pekerjaan perempuan ” Sapaan kita yang salah alamat, telah menyebabkan rumah tangga orang yang tadinya aman dan damai, ulah saran yang tidak tepat sasaran, kini mulai terusik .

Satu Contoh Lagi

Ketika berkunjung ke rumah teman, tampak ia duduk sendirian di rumah dan  tidak ada siapa-siapa disana. Terus tanpa terasa meluncur pertanyaan “Hmm apakah anak-anak tidak datang?”

“Ada sesekali, maklum mereka bekerja” Jawab teman kita

“Tapi seharusnya sesibuk apapun, seharusnya mereka menyempatkan diri untuk menjenguk orang tua sendiri” tambah kita melengkapi  kalimat kepo.

Kemudian kita pulang dan pembicaraan  yang dianggap tidak penting tersebut, tentu dalam hitungan detik sudah dilupakan. Tapi sadarkah kita, bahwa  kalimat pertanyaan yang kita lemparkan sekenanya, berubah menjadi sebilah tombak yang menembus ke ulu hati sahabat kita?

Tiba-tiba saja ia merasa sedih dan murung, Merasa bahwa anaknanak tidak memperdulikan dirinya. Padahal, selama ini sudah bertahun-tahun, ia sudah menerima keadaan, bahwa karena anak-anaknya sibuk bekerja dan mengurusi rumah tangga masing-masing, sehingga hanya bisa berkunjung sesekali.

Tapi setelah mendapatkan “suntikan“, ia mendadak jadi “sadar” diri, bahwa ia hanya menjalani hidup sebatang kara, sedangkan anak-anak sibuk dengan keluarga mereka masing-masing.

Silent is Gold

Maka dalam hal ini, maka “Silent is Gold” atau ‘Diam berarti Emas” sungguh sangat tepat . Daripada kita asmong atau asal ngomong yang dapat menyebabkan orang lain terluka, bahkan dapat menjadi pemicu keretakan dalam rumah tangga orang lain, maka jalan terbaik adalah diam dan hanya memberikan sapaan yang sifatnya umum dan jangan menyentuh hal-hal yang sensitif. Yakni yang berhubungan dengan kehidupan pribadi orang lain.

Disinilah kearifan kita dalam memaknai hidup dituntut  dan dinilai. Banyak orang pintar, namun tidak disertai dengan kearifan hidup. Sehingga setiap kata yang keluar dari mulutnya, hanya menjadi pemicu terlukanya hati orang yang mendengarkan.

Seharusnya semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula tenggang rasa yang dimiliki.Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Kebanyakan orang yang memiliki pendidikan tinggi, bahkan bergelar Profesor Doktor, malahan toleransi dan tenggang rasa yang dimilikinya mencapai titik zero.

Mau dibawa kemana generasi muda kita kelak, bila orang-orang yang seharusnya menjadi panutan justru berbicara asal ngomong, tanpa dipikirkan terlebih dulu. Yang lebih memprihatinkan adalah betapa orang orang yang menamakan dirinya sebagai tokoh masyarakat, justru tanpa merasa malu menebarkan berita berita hoaks, sehingga membuat masyarakat menjadi bingung dan tidak tahu lagi, mana yang benar dan mana yang salah

Semoga kita jangan sampai termasuk tipe orang yang semacam ini,

Tjiptadinata Effendi

Join Indotainment.id Telegram Group
Share169Tweet100Share40
Previous Post

Jangan Sampai Keliru Memaknai Arti “Giving is Receiving”

Next Post

Kemendikbud Bersama Uni Eropa Tingkatkan Akses Layanan PAUD Inklusif dan Ramah Anak

Next Post

Kemendikbud Bersama Uni Eropa Tingkatkan Akses Layanan PAUD Inklusif dan Ramah Anak

Beda Suku Atau Beda Agama Haruskah Jadi Dinding Pemisah?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Indotainment.id melalui email

Bergabung dengan 1 pelanggan lain

  • Trending
  • Comments
  • Latest
32 Kata-Kata Lucu Gusdur yang Penuh Makna, Tetap Terkenang

32 Kata-Kata Lucu Gusdur yang Penuh Makna, Tetap Terkenang

April 28, 2020
6 Cara Berpikiran Positif

6 Cara Berpikiran Positif

Mei 19, 2020
10 Meme lucu buaya darat ini bikin cewek geleng kepala

10 Meme lucu buaya darat ini bikin cewek geleng kepala

Juni 12, 2020
Kata-kata status FB lucu bahasa Sunda dan arti, bikin ngakak

Kata-kata status FB lucu bahasa Sunda dan arti, bikin ngakak

Mei 9, 2020

Menjadi Penulis Online Fulltime, Saya Bisa, Kamu Juga Bisa Kok

5

Mengenal Italia Lebih Dekat: Sejarah Vespa Piaggio

4

AHA Moment

2

Mengenal Italia Lebih Dekat: Menyampaikan Pesan Tersirat Lewat Peribahasa

2
10 Momen apes ‘gagal minum’ karena diganggu hewan, bikin senyum kecut

10 Momen apes ‘gagal minum’ karena diganggu hewan, bikin senyum kecut

Mei 23, 2021
20 Potret jenaka orang saat berjemur ini lucunya bikin senyum lebar

20 Potret jenaka orang saat berjemur ini lucunya bikin senyum lebar

Mei 22, 2021
10 Life hack nggak biasa saat hadapi masalah di rumah, bikin me

10 Life hack nggak biasa saat hadapi masalah di rumah, bikin me

Mei 21, 2021
10 Curhatan pengalaman lucu saat interview kerja ini ada-ada aja

10 Curhatan pengalaman lucu saat interview kerja ini ada-ada aja

Mei 19, 2021

About

Indotainment.id is your news, entertainment, music, lifestyle, fashion website.

We provide you with the latest breaking news and infotainment straight from the entertainment industry.

Menjadi Penulis

Indotainment.id membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, silahkan kunjungi halaman Menjadi Penulis

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Indotainment.id melalui email

Bergabung dengan 1 pelanggan lain

  • About
  • Our Team
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

© 2020 Indotainment.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Infotainment
  • Inspirasi
  • Life & Love
  • Lifestyle
    • Traveling
  • Literasi
    • Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Fiksi
  • Entertainment
    • Musik
    • Seni & Budaya
    • Game
    • Humor
    • Video

© 2020 Indotainment.id

Follow & Support Us!!

Indotainment.id menyediakan berita terbaru infotainment, musik, lifestyle,  cerita, humor, dan pengalaman.

true
 

Memuat Komentar...